Thursday, November 8, 2007

Negara maju ditegur tidak salur kepakaran tangani iklim

KUALA LUMPUR 30 Okt. – Negara-negara maju ditegur kerana tidak mengamalkan pasaran terbuka dan enggan menyalurkan kepakaran teknologi mereka bagi menangani masalah perubahan iklim dunia di negara-negara membangun.
Pengarah Urusan Sustainable Technology Resource Centre (STREC), Chow Kok Kee berkata, kebanyakan negara maju memiliki kepakaran itu, tetapi bersifat sombong dan enggan menjualnya di pasaran terbuka selain meletakkan harga yang terlalu tinggi.
Jelasnya, tidak salah untuk menjual kepakaran yang dimiliki tetapi negara-negara maju perlu juga memikul tanggungjawab sosial dengan memberi insentif kepada negara-negara membangun dan miskin yang tidak berkemampuan untuk memiliki kepakaran berkenaan.
‘‘Isu perubahan iklim dunia bersifat sejagat dan mereka perlu memberi perhatian terhadap isu tersebut.
‘‘Mereka (negara-negara maju ) boleh memperkenalkan kaedah pembelian teknologi itu melalui skim rebat, pinjaman dengan kadar faedah yang rendah, ansuran dan sebagainya bagi membolehkan semua negara memiliki kepakaran berkenaan,’’ katanya.
Beliau berkata demikian sewaktu membentangkan kertas kerja bertajuk Perhatian Terkini Terhadap Penyelesaian Perubahan Iklim Antarabangsa pada Persidangan Mengenai Perubahan Iklim di sini hari ini.
Persidangan selama dua hari yang bermula semalam dianjurkan oleh Kementerian Sumber Asli dan Alam Sekitar serta Suruhanjaya Tinggi Britain.
Seramai 350 peserta dari seluruh negara ASEAN hadir pada persidangan tersebut.
Kok Kee menambah, sekiranya semua negara memiliki kepakaran dan teknologi dalam menangani perubahan iklim dunia, maka pengeluaran gas rumah hijau dapat dikurangkan.
Katanya, pelaksanaan dan tindakan untuk mengurangkan gas berkenaan bergantung kepada keupayaan sesebuah negara.
“Jika sesebuah negara itu mundur dan kurang membangun, mereka akan terlewat menerima kepakaran teknologi untuk mengurangkan pelepasan gas rumah hijau ke atmosfera bumi,’’ ujarnya.

1 comment:

Amisha said...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut